Cari Blog Ini

Jumat, 26 Januari 2018

Kenapa Cuman Posting Makanan A La Barat?

Halo Halo Halo

Kia kembali lagiiiii~~~

Hmmmm, seorang teman sekampus yang suka main ke Blog saya #ciaaaah, nanyain sesuatu hal yang akhirnya membuat saya berpikir juga.

Jadi, teman saya itu nanyain ; "Kia, kenapa posting-anmu soal resep masakan kebanyakan masakan barat? Bukannya lebih baik resep Indonesia?"

Hmmmm ... Mungkin di luar sana, ada juga yang bertanya demikian. Jadi, akan Kia jelaskan di sini. 

Jadi, saya adalah seorang anak rantau yang tinggal di kosan. Jarak dari rumah orangtua saya ke kampus tempat saya belajar sekitar 6 jam tanpa macet, kalau macet bisa lebih dari 6 jam (biasanya pas musim mudik sih). Saya juga dapat uang bulanan yang ditransfer. Sebulan, saya dikirimkan sekitar Rp500.000,- sampai Rp700.000,- (paling sering Rp600.000,- sih). Dengan uang segitu, saya harus berbagi untuk gas, air minum, perlengkapan kuliah, prektek lapang, belum lagi nombokin penggalangan dana yang jumlahnya nggak sampai target, belum lagi dipaksa beli dagangan orang, dan juga untuk ditabung. Juga,untuk beli token listrik, apalagi di kosan saya ada kulkas kecil, satu kipas angin, rice cooker mini, dan kamar mandi dalam. Juga, keperluan untuk membeli pulsa dan kuota internet (sebulan jatah 3 gb, biasanya lebih sering namplok di fakultas nyari WiFi buat kerja tugas, lumayan ngirit kuota). Belum lagi kalau kertas dan tinta printer habis, ya, harus beli. Ngeprint di luar mahal cuy! Soal laundry, saya paling anti. Sebisa mungkin cuci sendiri dan nggak numpuk cucian. Jemur di jemuran atas kosan juga kering kok. Apalagi saya cuman setrika baju-baju untuk kuliah, baju di kosan mah, biar kusut bodo amat.

Soal kosmetik. Saya bukan tipe orang yang suka pakai gituan sih, yang paling sering juga cuman, bedak, foundation, lipstick, deodoran, handbody, sama parfum. Saya nggak pernah pakai pensil alis, semprotan wajah, masker, lulur de es be. Kalau soal sunblock sama lulur, saya cuman beli yang ukuran paling kecil saat menjelang praktek lapang, supaya saya nggak terlalu hitam dan cepat balik putih, hohoho. Dan yah, saya cuman beli itu semua setahun sekali. Serius. Oh, kecuali parfum yang tiga-empat bulan.

Kalau soal obat, yang harus selalu ada di kosan juga palingan obat sakit kepala, kayu putih, koyo, betadine, handsaplast, perban, obat tetes mata, obat diare. Semenjak kuliah saya udah nggak minum vitamin sih, mahal. Hoho. Ya, berusahalah untuk setidaknya meminimalisir kecelakaan ya.

Untuk makan sendiri, yang selalu harus ada di kosan beras, bumbu dapur (garam, gula, penyedap rasa, merica, saos, kecap, dan sambal botolan), mie instan (pastinya), telur atau tempe. Kadang-kadang juga beli kerupuk mentah sebungkus yang banyak (biasanya awet sekitar dua-tiga bulan). Beli keju juga kadang-kadang, malah harus mikir dulu buat beli. Kadang juga beli roti sama mentega (bikin roti jadul, pake mentega sama gula pasir).

Saya lihat, masakan barat yang saya buat juga bahannya itu-itu aja. Selama hampir dua tahun kuliah, baru sekali juga buat pizza di kosan, itu juga habis narik tabungan karena lagi pengen banget makan. Buat Mie Carbonara KW, juga kalau lagi ada uang lebih aja. Paling sering ya, makan nasi pakai telur ceplok sama kecap plus kerupuk, atau tempe goreng (saya nggak doyan tahu), atau bakwan yang bikin sendiri sama buah pisang. Kalau lagi mewah ya, tambahan sayur kangkung bikin sendiri, atau sayur lodeh (cuman dua sayur ini yang saya suka), atau bikin soto sendiri pakai bumbu instan (cuman nuang bumbu aja di air panas, pakai soun lima ribuan, sama ayam suwir, dengan nasi. Susu, itu juga kalengan yang awet sebulan, bikinnya di gelas kecil (hahahaha). Yah, palingan juga beli minuman sachet yang serenceng kalau lagi mau. Soal beli ayam, juga nggak pernah sampai seekor, cuman setengah ekor aja, itu juga nggak setiap minggu, palingan cuman tiga-empat kali satu semester, alias sebulan sekali. Itu juga kalau ada uang lebih.

Makan juga paling banyak dua kali sehari, malah nggak makan juga saya ayok (yap, ini yang bikin saya tipes, hahaha. Makan nggak teratur). Awalnya susah ya, tapi udah kebiasaan jadi nggak masalah.

Kalau saya mau buat masakan Indonesia, ambillah olahan ayam (ayam bumbu kuning, ayam kalasan, ayam kremes, ayam srundeng, de es be), waduh, habis gas saya. Belum didiamkan sampai bumbu meresap, diungkep sampai air habis, digoreng lagi, bikin olesannya, bikin kremesannya ... tabung gas kecil itumah nggak cukup -_-".

Saya juga suka kok, bikin masakan Indonesia, tapi, nggak pas di kosan. Saya juga suka masakan Indonesia. Terutama ayam goreng srundeng atau ayam goreng kecap, wuuuuiiiihhh, rebutan saya sama adek di rumah.

Yah, orangtua juga selalu bilang untuk makan teratur, kalau untuk makan mereka nggak masalah saya minta lebih.

Tapiiiiii, saya juga harus mikir-mikir. Uang untuk kosan aja setahun udah Rp8.400.000,- spp saya Rp2.000.000,- apalagi saya nggak punya beasiswa. Saya nggak pakai kendaraan di sini, dari kosan ke kampus jalan kaki 10 menit sampai. Jangankan mau bawa motor, sepeda aja masih jatoh -_-. Belum lagi adek saya juga harus bayar spp, keperluan sekolah, uang jajan dia sama uang bensinnya (dia bawa motor ke kampus). Belum lagi kebutuhan di rumah. Nggak mungkin dong saya mau minta lebih. Untuk saya sendiri aja satu semester udah makan Rp3.500.000,- masa saya mau minta nambah lagi? Kan orangtua saya kerja bukan cuman untuk saya aja.

Jadi, yah, saya harus berhemat dan menabung sebaik mungkin di sini, juga, belajar dan mendapat prestasi yang baik meski saya nggak suka ada di sini karena beberapa banyak hal. Alhamdulillah keluarga saya berkecukupan, namun, tidak ada salahnya menabung bukan?

Hehe, gitulah kira-kira alasannya. Nanti deh, kapan-kapan saya bikin resep masakan Indonesia a la saya di lain waktu. Insya Allah.


Salam
Adnida Kia Rahid

Selasa, 23 Januari 2018

Macaroni Schotel - A La Kia

Haloooooooo

Hahaha, hari ini, saya baru beres urus KRS, dan jadwal yang saya dapat untuk semester ini lumayan bikin capek -_-, yah, mau diapalah ya,namanya juga mahasiswa. Meski nggak senang ada di sini karena beberapa hal, harus tetap semangat dan lakukan yang terbaik #ciaaaah.

Hehe, saya kepikiran soal makanan yang Kia buat waktu masih di rumah orangtua, dan karena di fakultas ada WiFi gratis (walau lemot kalau udah di lantai 3 -_-"), dan sebagai bahan untuk tulisan Blog, sebelum balik ke kosan, Kia nulis ini dulu :)

Ya, sesuai judunya, Kia akan menuliskan cara membuat Macaroni Schotel A La Kia, yuk langsung cekidot aja!!

  • Bahan
    • 1 box (500-600 gram) Macaroni elbow (saya pakai merk Makaroniku)
    • 6 sendok makan mentega (saya pakai merk Blue Band) 
    • 2 sendok makan tepung maizena
    • 1 sachet susu kental manis full cream (saya pakai merk Bendera)  
    • 1 Blok keju cheddar (saya pakai merk Kraft), parut
    • 150 gram keju mozzarella, parut 
    • 5 lembar keju slice (saya pakai merk Prochiz)
    • 5 sendok makan breadcrumbs / tepung panir / tepung roti
    • 200 gram dada ayam, potong kecil-kecil
    • 1 batang wortel besar, kerik kulitnya, potong dadu kecil
    • 1 buah kentang ukuran besar, cuci bersih, kupas, potong dadu kecil
    • 1 kuntum brokoli, potong kecil-kecil
    • Garam dan merica secukupnya
    • 1 sendok teh oregano bubuk
    • 3 cloves bawang putih, tumbuk halus
    • 150 ml air
  • Alat
    • Sendok
    • Panci
    • Sondet
    • Oven
    • Wajan
    • Pinggan tahan panas / aluminium foil cups 
  • Cara Membuat 
    • Jerang air di dalam panci sampai mendidih, rebus wortel, kentang, dan brokoli selama 3 menit. Angkat, tiriskan.
    • Lelehkan 2 sendok makan mentega, masukkan breadcrumbs, masak hingga mentega terserap dan kering. Angkat.
    • Lelehkan 2 sendok makan mentega, masukkan bawang putih halus, tumis hingga harum. Masukkan ayam, masak hingga matang.
    • Matikan api, masukkan sayuran rebus, aduk-aduk sebentar. Angkat.
    • Buat saus. Lelehkan 2 sendok makan mentega terakhir, masukkan susu kental manis yang sudah dicairkan dengan 150 ml air, aduk hingga merata.
    • Masukkan mozzarella parut, masukkan 3/4 keju cheddar, aduk-aduk hingga keju meleleh.
    • Larutkan 2 sendok makan tepung maizena dengan air, masukkan ke dalam saus keju. Aduk-aduk hingga mengental.
    • Koreksi rasa, masukkan garam dan merica sesuai selera. Tambahkan 1 sendok teh oregano bubuk, aduk rata.
    • Masukkan tumisan ayam-sayur, aduk-aduk. Masukkan makaroni, aduk rata.
    • Masukkan ke dalam pinggan tahan panas / aluminium foil cups, taburi sisa keju cheddar parut, tutupi dengan keju slice, terakhir, taburi denga breadcrumbs
    • Panggang dalam oven bersuhu 150 derajat celcius selama 10 menit.
    • Sajikan :)
Yeyyyy, udah jadi deeeh. Hahaha, ini makanan yang paling disukai satu keluarga dan lumayan sering dibuat untuk sarapan atau sekadar nyemil-nyemil. Tapi kalau dibuat untuk di kosan kayaknya kemahalan ya :(. Hahahaha, duh, saya jadi ngiler deh bikin tulisan ini. 

Okedeh, sekian dari saya. Semoga membantu :)


Salam
Adnida Kia Rahid


Senin, 22 Januari 2018

Mie Carbonara KW - A La Kia

Halo Halo Haloooooooo

Saya kembali lagi, dengan konten resep ngawur karangan anak kos yang pengen makan siang enak di kosan, sebelum nanti makan siang adalah wacana paling indah selama masa kuliah, hohohoho. Makan paling banyak dua kali sehari, seringnya sekali sehari, bahkan nggak makan sama sekali akan saya lalui lagi, setelah sebelumnya puas makan tiga kali sehari di rumah (well, berat saya naik 2 kilo lhoooo).

Jadi, hari ini saya sudah sampai kembali ke kosan (hiks) meninggalkan keluarga saya untuk menimba ilmu di tanah rantau #ciaaaah. Sebenarnya mau balik ke sini h-2 kuliah, tapi, saya harus beres-beres kamar yang pastinya kotor debu saya tinggalkan, nguras bak air di kamar mandi, nyapu serambi depan kamar, urus KRS di fakultas saya, dan meningkatkan skill kabur dari teman-teman yang selalu nyeret-nyeret untuk ikutan acara organisasi fakultas, haha #kawantaksetia.

Oke, seperti kata saya di atas, hari ini saya pengen makan yang enak-enak, sebelum kembali ke menu setia setiap hari selama jadi anak kos #budayakanhemateuy. Tapi, kalau saya keluar cari restoran, nanti uang saya cepat habis #sedih, tapi tetap pengen makan enak #maunyaapasih?

Jadi, dengan bahan yang ada (masih kaya, baru datang dari rumah orang tua dengan banyak bahan makan) dan skill tiru-tiru masak sehingga menghasilkan bahan KW saya lakukan di kosan. Hohohoho.

Nah, hari ini saya akan membuat Mie Carbonara KW! Yuk, langsung cekidot aja!

  • Bahan
    • Mie Instan rasa apa aja dan merk apa ajas soalnya yang dibutuhkan cuman mie-nya, bumbunya nggak perlu (saya pakai merk Indomie sih), 3 bungkus (ada temen Kia main ke kosan, jadi Kia bikin banyak).
    • Daging ayam boneless, 300 gram potong dadu 
    • 2 batang wortel, kerik kulitnya, potong dadu.
    • 1 blok keju, parut (saya pakai merk Prochiz) 
    • Garam secukupnya
    • Sejumput merica bubuk
    • 3 cloves bawang putih, tumbuk halus
    • Minyak untuk menggoreng secukupnya
    • 2 Sendok makan tepung maizena
    • 1 sachet susu kental manis full cream (Saya pakai merk Bendera)
    • 2 sendok makan mentega (saya pakai merk Blue Band)
    • 150 ml air  
    • 1 batang Parsley, cincang halus
  • Alat
    • Wajan
    • Sondet besi
    • Panci + tutup
  • Cara Membuat 
    • Didihkan air, rebus wortel dadu selama tiga menit, angkat dan tiriskan
    • Panaskan wajan dengan api sedang, masukkan minyak goreng, tumis bawang putih halus hingga harum. Masukkan dada ayam dadu dan wortel yang telah direbus, tambahkan sedikit garam. Angkat, tiriskan.
    • Rebus mie, namun jangan sampai terlalu matang, tiriskan.
    • Buat saus, campur air dan susu kental manis, aduk rata, jerang di atas panci dengan api kecil.
    • Masukkan keju parut sisakan sedikit untuk taburan, aduk-aduk hingga keju meleleh.
    • Campurkan dua sendok makan tepung maizena dengan sedikit air, larutkan. Masukkan dalam saus keju. Aduk hingga saus mengental.
    • Koreksi rasa, masukkan merica dan garam sesuai selera.
    • Masukkan tumisan ayam-wortel ke dalam saus, aduk asal tersebar.
    • Masukkan mie, aduk rata
    • Bagi tiga piring, taburi keju parut dan parsley cincang.
    • Sajikan.
Yeeeey, udah jadi. Bagi pecinta keju kayak saya dan dua teman saya yang datang berkunjung ini enak banget lhooo. Kalian juga bisa berkreasi sama tambahannya, dagingnya bisa ganti smoked beef atau sosis atau daging kalengan. Bisa juga tambahkan bayam, kentang, pokoknya silahkan berkreasi.

Perut kenyang, hati senang.

Sekian, semoga membantu :)



  Salam
Adnida Kia Rahid