Cari Blog Ini

Rabu, 24 Juni 2015

Bingung

Yosh, hola minasan!

Hmmm ... Kia kepengen nulis buku harian lagi nih. Tapi, masalahnya kalo Kia nulis di buku, pasti aja ada oknum sinting yang tidak berperi kebukuharianan yang suka nyuri-nyuri baca buku harian Kia. Makanya, Kia mau nulis di internet aja. Yah, siapa tahu jadi inspirasi orang-orang yang baca. Hehe #Glepaakk!!!

Oke, hari ini udah hari ke enam puasa. Dan hari ini sebenernya nggak ada yang spesial sih buat Kia. Selama musim liburan begini, nggak banyak yang bisa Kia lakuin selain hal-hal monoton -tidur, olahraga, masak, bantuin mama, belajar, de el el- yang biasa Kia lakukan. Bukan berarti Kia ngebet pengen sekolah, toh di sekolah juga nggak ada yang WAH gimana gitu, mengingat Kia udah kelas 3 SMA tepatnya MAN (bentar lagi kuliah di fakultas kedokteran UGM. Aamiin).

Yah, hari ini entah ada angin darimana, Kia di SMS teman lama Kia (teman SMP, teman sebangku waktu SMP tepatnya MTs kelas 9, dan teman SMA walau nggak sekelas). Jadi, ceritanya, Kia diajakin ngabuburit. Tapi, ngabuburitnya itu dengan dengerin seminar MSS. Hahaha~

Jujur aja sih, Kia nggak begitu tertarik sama yang begituan. Tapi, mumpung ada kesempatan buat main keluar rumah, kenapa nggak Kia terima aja ajakannya. Sekalian ngisi waktu luang. Ah ya, kita sebut saja teman Kia ini dengan sebutan si Kacamata Cool. Kenapa? Soalnya dia anak cowok berkacamata dan berpenampilan cool -yang berarti keren. Naksir? Nggak juga.

Setelah dapet pesan itu, Kia jadi buru-buru masak buat nanti sore. Bikin sayur, ayam, teh, jus, masak nasi, nyuci piring. Padahal sih, niatnya Kia pengen maen internet. Hahaha~

Jadi, sekitar jam 3 sore, Kia dijemput sama si Kacamata Cool di depan gedung yang jadi obyek yang nggak mungkin di kenal di kota Kia. Kia dateng lebih dulu, soalnya, rumah Kia deket dari tempat ketemuan. Kami sama-sama naik motor menuju tempat yang dituju. Nggak, Kia dibonceng sama si Kacamata Cool. Kia nggak bisa bawa motor sendiri.

Kia make baju kotak-kotak lengan panjang kesayangan Kia lengkap dengan sabuk pitanya, celana jeans hitam, kerudung hitam, sepatu sandal coklelat dan tas coklat kesayangan Kia. Sementara si Kacamata Cool make baju kemeja biru tua, celana bahan hitam, sepatu hitam, dasi abu-abu dan jas MSS, serta kacamata hitamnnya yang selalu bertengger di wajahnya. Yah, penampilan bak pengusaha jadi melekat sama si Kacamata Cool. Beda sama penampilan Kia yang abege labil.

Kata pertama setelah si Kacamata Cool ketemu sama Kia "Bagus ji penampilanku?"

Yah, penampilanmu emang nggak ada bedanya. Jadi Kia jawab aja "Bagus. Hehe~ penampilanmu jadi seperti pebisnis".

Seperti yang Kia katakan, kami boncengan di motor. Mulanya sih, kita cuman ngobrol biasa. Nilai sekolah, kabar de el e. Tapi, setelah si Kacamata Cool ngabil uang di ATM (jadi sirik, Kia juga pengen punya ATM supaya bisa nyimpen uang sendiri!), dia cerita panjang kali lebar kali tinggi soal pekerjaannya serta peluang-peluang dalam dunia bisnis. Jumlah sarjana pertahun, dan jumlah orang yang sukses dapat kerja. Hahaha~ Emang sih, kata-katanya itu fakta banget. Dan gara-gara si Kacamata Cool Kia jadi tertarik dalam dunia bisnis. Hmm~

Setelah sampai, kami masuk dalam ruangan. Si Kacamata Cool ngelakuin sesuatu yang nggak Kia ketahui, lalu kami shalat Ashar di Masjid terdekat. Setelah itu, kami menuju ruang seminar di lantai 2. Mungkin, bisnis ini emang tempatnya si Kacamata Cool. Kenapa? Karena cara jalannya tenang tapi lebar. Menandakan kalo dia suka dengan apa yang dia lakukan.

Di dalam sana, Kia kenalan dengan salah satu temannya si Kacamata Cool. Kita sebut saja Mbak D. Sama seperti Kia, dia juga orang Jawa. Kami ngobrol banyak sebelum acara di mulai.

Jujur aja, Kia agak malu ada di sana. Secara, Kia orang baru dan selain si Kacamata Cool dan Mbak D -yang baru kenalan- nggak ada yang lain yang Kia kenal. Kia cuman tamu undangan si Kaamata Cool.

Mbak D menjadi uh, lupa. Itu lho, yang selalu bicara sebelum acara mulai. Dan si Kacamata Cool menjadi pemateri atau motivator entahlah yang pertama.

Si Kacamata Cool sangat bersemangat menjelaskan di depan. Sangat beda dengan yang Kia kenal. Hahaha~ Kia sampai pangling dengan orang yang ada di depan Kia itu. Emang sih, dia termasuk yang sukses di sana. Nggak heran suatu hari nanti si Kacamata Cool bisa jadi sukses dengan jalan yang dia ambil. Aamiin.

Pemateri kedua, kakak kandungnya si Kacamata Cool. Materinya cuman sebagai motivasi kalo menurut Kia, beada sama materi si Kacamata Cool yang ngejelasin apa itu MSS dari A sampe Z, bagaimana cara kerja de el el.

Setelah itu kami pulang. Si Kacamata Cool nganter Kia pulang. Emang sih, Kia juga kerja. Cuman ngetranslate Inggris or Jepang ke Indonesia sih. Bayarannya nggak sebesar dia pula. Kerjaan Kia ini tertutup banget dan Kia nggak suka bilang-bilang. Si Kacamata Cool kaget. Hahaha~

Setelah sampai gerbang si Kacamata Cool berkata : "Makasih waktunya, ya!"

Harusnya KIA yang terima kasih, Kacamata Cool. Kamu ngajakin Kia buat buka wawasan, dan buat Kia berpikir dua kali soal masa depan.

Entah ya, mungkin Kia berniat gabung. Mikirin uang kuliah Kia yang pastinya nggak sedikit, bikin Kia tertarik untuk masuk. Belum lagi pembayaran ini-itu. Papa Kia sih lampu hijau, sementara Mama Kia lampu merah. Bagaimana ini? Kia sih gampang ngumpulin uang buat modal awal. Mungkin Kia akan gabung diam-diam. Wish Kia luck, minasan!

Hahaha. Yah, begitulah hari ini.

Salam

Adnida Kia Rahid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan komentar ^_^